Profil Desa Blengorkulon
Ketahui informasi secara rinci Desa Blengorkulon mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Blengorkulon, Ambal, Kebumen. Mengupas tuntas potensi pertanian berbasis inovasi, geliat UMKM kreatif, serta data geografis dan demografi terbaru. Sebuah potret desa di pesisir selatan Jawa Tengah yang terus berbenah dan bertumbuh secara mandi
-
Andalan Ekonomi Sektor Pertanian
Perekonomian desa ditopang kuat oleh sektor pertanian, khususnya padi sawah tadah hujan, yang produktivitasnya berhasil ditingkatkan melalui inovasi teknologi pompa air.
-
Lokasi Strategis di Jalur Lintas Ambal
Terletak di Kecamatan Ambal, desa ini memiliki aksesibilitas yang baik dan menjadi bagian dari koridor ekonomi di wilayah pesisir selatan Kabupaten Kebumen.
-
Kewirausahaan Lokal yang Berkembang
Blengorkulon menunjukkan semangat kewirausahaan yang tinggi melalui keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang kreatif dan produktif, mulai dari kerajinan sapu lidi hingga daur ulang limbah.
Desa Blengorkulon, yang terletak di Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menampilkan wajah sebuah pedesaan yang dinamis dan sarat akan potensi. Jauh dari citra desa yang pasif, Blengorkulon merupakan contoh nyata bagaimana inovasi di bidang pertanian dan semangat kewirausahaan lokal mampu menjadi motor penggerak utama perekonomian. Dengan dukungan tata kelola pemerintahan yang aktif dan partisipasi masyarakat yang kuat, desa ini secara perlahan namun pasti terus membangun fondasi untuk masa depan yang lebih sejahtera dan mandiri. Profil ini menyajikan gambaran utuh Desa Blengorkulon, dari data geografis, demografi, hingga denyut nadi kehidupan ekonomi dan sosial warganya.
Profil Geografis dan Demografi
Secara administratif, Desa Blengorkulon tercatat dengan Kode Kemendagri 33.05.07.2009. Lokasinya berada pada koordinat geografis 7°47′3.55″ Lintang Selatan dan 109°45′37.87″ Bujur Timur. Wilayahnya yang berupa dataran rendah menjadi ciri khas utama topografi desa ini, menjadikannya lahan yang subur dan sangat cocok untuk kegiatan pertanian, khususnya tanaman pangan seperti padi.Berdasarkan data kependudukan dan kepadatan yang tersedia, luas wilayah Desa Blengorkulon diperkirakan mencapai 2,84 kilometer persegi atau setara dengan 284 hektare. Dengan luas tersebut, desa ini menampung jumlah penduduk sekitar 1.200 jiwa. Dari perbandingan antara luas wilayah dan jumlah penduduk, didapatkan angka kepadatan penduduk yang mencapai 423 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup ideal untuk sebuah kawasan pedesaan, di mana ruang untuk pemukiman dan lahan produktif masih sangat seimbang.Letak Desa Blengorkulon cukup strategis di dalam lingkup Kecamatan Ambal. Wilayahnya berbatasan langsung dengan desa-desa tetangga yang juga menjadi bagian penting dari ekosistem sosial dan ekonomi di sekitarnya. Adapun batas-batas wilayah Desa Blengorkulon meliputi:
Desa Benerwetan
Desa Blengorwetan
Desa Sumberjati
Desa Benerkulon
Posisi ini menempatkan Blengorkulon di tengah-tengah jaringan antardesa yang saling terhubung, memudahkan mobilitas penduduk serta distribusi barang dan jasa. Aksesibilitas yang memadai ini menjadi salah satu faktor pendukung utama bagi kelancaran aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
Roda Perekonomian Berbasis Inovasi Agraris
Sektor pertanian ialah tulang punggung utama yang menopang kehidupan ekonomi sebagian besar masyarakat Desa Blengorkulon. Lahan persawahan yang luas menjadi aset paling vital, dengan padi sebagai komoditas andalan. Namun tantangan klasik bagi petani di banyak wilayah, termasuk Blengorkulon, yaitu ketergantungan pada curah hujan. Sebagian besar sawah di desa ini merupakan sawah tadah hujan, yang produktivitasnya kerap terancam saat musim kemarau tiba.Menghadapi tantangan ini, masyarakat petani Blengorkulon menunjukkan daya adaptasi dan inovasi yang luar biasa. Salah satu terobosan yang paling signifikan yaitu pengembangan dan pemanfaatan teknologi pompa air bertenaga listrik untuk mengairi sawah. Inovasi ini menjadi solusi efektif untuk mengatasi kekurangan pasokan air di musim kemarau, memastikan lahan persawahan tetap produktif sepanjang tahun. Dengan adanya irigasi buatan ini, petani tidak lagi hanya bergantung pada siklus alam, sehingga intensitas tanam dapat ditingkatkan.Dampak dari penerapan teknologi ini sangat terasa. Berbagai sumber menyebutkan bahwa produktivitas panen padi di lahan yang menggunakan pompa air listrik dapat meningkat secara dramatis, bahkan dilaporkan mampu mencapai 6,4 ton per hektare. Angka ini merupakan sebuah pencapaian yang membanggakan dan berkontribusi langsung pada peningkatan pendapatan petani. Inovasi ini tidak hanya menghemat biaya produksi hingga 65% dibandingkan menggunakan pompa berbahan bakar diesel, tetapi juga membuka peluang investasi lebih lanjut di sektor pertanian. Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan PLN, yang melihat potensi besar untuk mereplikasi model ini di wilayah lain dengan karakteristik serupa.
Geliat Ekonomi Kreatif dan Usaha Mikro Lokal
Di samping sektor pertanian yang mapan, Desa Blengorkulon juga memiliki denyut ekonomi lain yang tak kalah penting, yaitu melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sektor ini menjadi bukti nyata dari kreativitas dan kegigihan masyarakat dalam menciptakan peluang ekonomi alternatif. Berbagai jenis usaha mandiri tumbuh dan berkembang, memberikan warna tersendiri bagi perekonomian desa serta menyerap tenaga kerja lokal.Salah satu contoh inspiratif datang dari Sarino, seorang perajin sapu lidi. Usaha yang telah ditekuninya selama bertahun-tahun ini menunjukkan bahwa produk sederhana pun dapat memiliki nilai ekonomi tinggi jika dikelola dengan baik. Dalam sebulan, produksinya mampu mencapai 5.000 buah sapu lidi, yang kemudian dipasarkan ke berbagai kota. Usahanya tidak hanya memberikan penghidupan bagi keluarganya, tetapi juga membuktikan bahwa permintaan pasar terhadap produk kerajinan rumah tangga tetap stabil, bahkan di tengah tantangan ekonomi modern.Kisah sukses lainnya datang dari Triman Nugroho, seorang mantan satpam yang beralih profesi menjadi pengusaha daur ulang limbah plastik. Dengan jeli melihat peluang dari permasalahan sampah, ia membangun usaha pengolahan limbah plastik yang tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial signifikan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Usahanya menjadi contoh nyata bagaimana ekonomi sirkular dapat diterapkan di tingkat desa, mengubah sampah menjadi berkah. Kedua contoh ini, bersama dengan puluhan usaha rumahan lainnya di bidang kuliner dan jasa, membentuk ekosistem ekonomi yang tangguh dan beragam di Blengorkulon.
Tata Kelola Desa dan Kehidupan Sosial Masyarakat
Kehidupan di Desa Blengorkulon berjalan harmonis berkat adanya tata kelola pemerintahan desa yang berfungsi dengan baik serta ikatan sosial masyarakat yang erat. Pemerintah Desa Blengorkulon, sebagai garda terdepan pelayanan publik, berperan aktif dalam memfasilitasi pembangunan infrastruktur dan program pemberdayaan masyarakat. Dukungan terhadap sektor pertanian dan UMKM menjadi salah satu prioritas, sejalan dengan aspirasi dan kebutuhan utama warga.Aktivitas sosial dan kemasyarakatan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian warga. Semangat gotong royong dan kebersamaan tercermin dalam berbagai kegiatan, baik yang bersifat seremonial maupun kompetisi. Salah satu acara yang menunjukkan tingginya antusiasme warga ialah penyelenggaraan turnamen bola voli pada Juli 2024. Acara ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sarana silaturahmi dan hiburan bagi seluruh lapisan masyarakat. Kehadiran Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, untuk membuka secara resmi turnamen tersebut menandakan adanya perhatian dan dukungan dari pemerintah kabupaten terhadap kegiatan positif di tingkat desa.Dalam hal fasilitas publik, masyarakat Desa Blengorkulon memiliki akses terhadap layanan pendidikan dasar dan kesehatan yang berada di lingkup Kecamatan Ambal. Puskesmas Ambal I di Desa Ambalresmi dan Puskesmas Ambal II di Desa Surobayan menjadi rujukan utama untuk layanan kesehatan. Sinergi antara pemerintah desa, lembaga kemasyarakatan, dan partisipasi aktif warga menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas sosial dan mendorong kemajuan desa secara kolektif.
Arah dan Prospek Masa Depan Desa Blengorkulon
Melihat berbagai potensi yang dimiliki, masa depan Desa Blengorkulon tampak cerah dan penuh harapan. Fondasi ekonomi yang bertumpu pada dua pilar utama, yakni pertanian inovatif dan UMKM kreatif, memberikan ketahanan ekonomi yang solid. Keberhasilan dalam mengadopsi teknologi pompa air listrik di sektor pertanian menjadi modal penting untuk terus meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Prospek pengembangan lebih lanjut terbuka lebar, baik melalui diversifikasi komoditas pertanian maupun optimalisasi lahan.Di sektor UMKM, semangat kewirausahaan yang telah terbukti perlu terus didukung melalui pelatihan, akses permodalan, dan perluasan jaringan pemasaran. Digitalisasi dapat menjadi jembatan bagi para pelaku UMKM lokal untuk menjangkau pasar yang lebih luas, membawa produk-produk khas Blengorkulon dikenal di tingkat regional maupun nasional. Peran pemerintah desa dan kabupaten sangat strategis dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif.Dengan terus menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan keharmonisan sosial, Desa Blengorkulon memiliki semua syarat untuk menjadi desa yang maju, mandiri, dan berdaya saing. Tantangan di masa depan tentu akan selalu ada, namun dengan semangat inovasi dan kolaborasi yang telah tertanam, masyarakat Blengorkulon siap untuk melangkah maju menyongsong masa depan yang lebih baik.
